Ruben Onsu Murka: Kecam Judul Berita Media Besar Dinilai Menyesatkan di Tengah Duka
![]() |
Ruben Onsu Murka: Kecam Judul Berita Media Besar Dinilai Menyesatkan di Tengah Duka (Kolase Foto: Waeboto.com) |
Waeboto.com - Presenter Ruben Onsu melayangkan protes keras kepada salah satu media besar, Warta Kota, terkait judul berita di platform YouTube mereka. Menurut Ruben, judul tersebut dinilai sangat merugikan dan berpotensi menggiring opini publik, terutama setelah meninggalnya Hendrik Lo, ayah dari mantan istrinya, Sarwendah.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada Minggu (20/7), Ruben menulis, "Judul/Headline yg kalian tulis sangat amat merugikan dan menggiring opini yg berbeda."
Klarifikasi Keberadaan Ruben Saat Kabar Duka
Ruben Onsu menjelaskan secara rinci posisinya saat menerima kabar duka tersebut. Ia menuturkan, kabar meninggalnya Hendrik Lo disampaikan oleh putranya, Betrand Peto, ketika ia sedang berada di Bali untuk urusan pekerjaan.
"Disini saya jelaskan kalau kemarin saya menerima kabar alm yeye tidak ada posisi saya sedang bekerja di Bali dan saya menerima kabar dari onyo," tulis Ruben.
Ia menambahkan, pihaknya telah berupaya mencari tiket pesawat lebih awal untuk segera kembali ke Jakarta. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
"tp tidak dpt ticket untuk di majukan jam nya. Pesawa kepulangan saya jam 21.30 WITA dan delay menjadi 22.30 WITA, saya tiba di Jakarta jam 23.30 wib saya taro barang2 dulu lalu kerumah dan saya ke Rumah duka jam 00.45 wib disana bertemu dengan denis anak yeye yg paling bontot," papar Ruben, menjelaskan kronologi perjalanannya hingga tiba di rumah duka.
Kritik Terhadap Praktik Jurnalistik Media
Ruben menegaskan, ia merasa perlu memberikan penjelasan detail karena judul tayangan media besar tersebut dianggapnya sangat salah dan merugikan. Ia mengkritik keras etika media yang dinilainya kurang peka terhadap suasana duka.
"Saya tahu kalian perlu view tp liat dulu suasana nya, ini saat lagi berduka masih aja tidak ada hati dan pikiran nya," ujarnya.
Lebih lanjut, Ruben menyatakan bahwa selama ini ia cenderung diam menghadapi berbagai pemberitaan tentang dirinya.
Namun, ia merasa praktik media yang "menggiring tulisan jahat" semakin merajalela.
"Saya selama ini diam jika ada pemberitaan saya tp semakin kesini semakin bebas kalian untuk menggiring tulisan jahat yg merugikan. Mau apalagi kalian, semua sudah kalian hancurkan ??" tambahnya.
Ruben juga menyoroti kebiasaan media yang kerap menayangkan berita dengan thumbnail dan judul yang seolah-olah berasal dari wawancara langsung, padahal ia tidak pernah diwawancarai.
Ia juga mengeluhkan wawancara yang sering dipotong atau disajikan tidak sesuai konteks, dengan alasan kesalahan tim internal.
"Terkadang saya mau menerima wwcr tp tayangan tidak sesuai lalu dipotong dan headline kurang baik, nanti di gunakan alasan tim kantor salah atau bla bla bla," ungkap Ruben.
Di akhir pernyataannya, Ruben meminta maaf jika ada kata-kata yang salah dalam unggisannya, namun ia menegaskan sedang menggunakan haknya untuk mengoreksi informasi yang tidak benar.
"Maaf sebelum nya jika ada perkataan saya yg salah dlm penulisan ini, tp disini saya hanya menggunakan hak saya untuk informasi yg tidak benar dan saya menunggu etika baik kalian ya," tutup Ruben.